Umat Hindu se-Provinsi Bengkulu menggelar penggalangan dana secara swadaya untuk memperbaiki akses jalan menuju Griya Tanjung Sari Manuabe di Desa Tanjung Kuaw, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma.
Kondisi jalan sepanjang sekitar lima kilometer dari arah MAN Tumbuan menuju Trans Tanjung Kuaw diketahui rusak parah dan sulit dilalui, terutama di bagian tanjakan ekstrem.
Ketua pelaksana kegiatan, I Ketut Sujana, mengatakan bahwa inisiatif perbaikan jalan ini muncul karena belum adanya penanganan dari pemerintah daerah.
“Kami, umat Hindu se-Provinsi Bengkulu, berinisiatif menggalang dana untuk memperbaikinya, khususnya di bagian jalan yang rusak parah,” ujar I Ketut Sujana, Minggu (12/10/2025).
Ia menjelaskan, perbaikan dilakukan pada dua titik jalan dengan total panjang sekitar 120 meter. Seluruh biaya berasal dari hasil swadaya umat Hindu Bengkulu, dengan tambahan dukungan dari umat Hindu di berbagai provinsi lain.
“Dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp59 juta, dan biaya perbaikan dua titik jalan tersebut diperkirakan menghabiskan Rp55 juta. Dukungan tidak hanya datang dari Bengkulu, tapi juga dari Kalimantan, Samarinda, Lombok, dan Sumatera Selatan,” ungkapnya.
Ketut menambahkan, semangat gotong royong umat Hindu tidak lepas dari peran Pandita Hindu Ratu Ida Pedanda Gede Rai Putra Manuaba, tokoh spiritual tertinggi umat Hindu di Bengkulu yang menetap di Griya Tanjung Sari Manuabe.
“Dana swadaya ini terkumpul cukup cepat karena dorongan spiritual dan keteladanan beliau. Kehadiran Ratu Ida Pedanda Gede Rai Putra Manuaba menjadi motivasi besar bagi umat Hindu untuk ikut berpartisipasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketut berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Seluma dapat memberikan perhatian terhadap kondisi infrastruktur di wilayah tersebut.
“Ini bentuk kepedulian kami sebagai umat Hindu di Bengkulu. Kami berharap pemerintah daerah bisa kembali menganggarkan pembangunan infrastruktur di wilayah Seluma. Saat ini kami memperbaiki sebatas kemampuan dana swadaya yang ada,” kata Ketut.
Sementara itu, Pandita Hindu Ratu Ida Pedanda Gede Rai Putra Manuaba menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kegiatan ini.
“Gotong royong adalah wujud kebersamaan dan kepedulian sosial dalam bekerja bersama secara sukarela demi kepentingan bersama. Nilai ini mencerminkan semangat persatuan, solidaritas, dan tanggung jawab dalam membangun lingkungan serta memperkuat hubungan antarwarga,” tuturnya.
“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, khususnya umat Hindu se-Provinsi Bengkulu, masyarakat Tanjung Kuaw, Bapak Kapolres Seluma, dan semua pihak yang telah berpartisipasi hingga tanjakan yang cukup ekstrem bisa diperbaiki,” tutupnya.